Pentingnya Memilih Teman Yang Baik

Pentingnya memilih teman yang baik
Era digital saat ini
mempersulit proses membangun pertemanan dan mengubah cara berinteraksi dengan
teman. Pasalnya, panggilan telepon, pesan teks, dan media sosial telah
menggantikan kebutuhan akan interaksi tatap muka pertemuan.
Sebagai orang dewasa, teman
dapat memiliki pengaruh besar terhadap perasaan, pemikiran, dan perilaku Anda.
Mengutip dari Forbes, berikut
alasan Anda harus memikirkan cara memilih teman yang baik dan sehat.
1. Teman dapat membantu meningkatkan kontrol
diri
Jika Anda berjuang untuk
menahan godaan, kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang memiliki tingkat
disiplin diri yang tinggi.
Sebuah studi tahun 2013 yang
diterbitkan dalam Psychological Science melaporkan bahwa ketika
orang-orang hampir tidak bisa mengendalikan diri, mereka sering mencari orang yang
disiplin untuk meningkatkan kemauan mereka.
Pasalnya, pengendalian diri
sangat penting untuk mencapai tujuan jangka panjang. Berteman dengan
orang-orang dengan kemauan keras bisa menjadi rahasia kesuksesan di masa yang
akan datang.
2. Memiliki sedikit teman meningkatkan risiko
keuangan
Ketika orang kekurangan
interaksi sosial, mereka cenderung mengambil risiko lebih besar dengan uang.
Hal ini berdasarkan dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research edisi Juni 2013.
Para peneliti menemukan
perilaku tersebut, terutama pada orang-orang yang merasa kesepian,
ditolak, dan memiliki sedikit
teman.
Jika baru-baru ini Anda
menghadapi perpisahan, perselisihan
dengan keluarga, atau usaha bisnis yang gagal, perhatikan bagaimana
emosi Anda dapat memengaruhi kebiasaan menggunakan uang.
Emosi yang buruk dapat
meningkatkan kecenderungan Anda untuk berperilaku lebih sembrono dari biasanya.
Hal ini mungkin tidak bijaksana untuk masa depan keuangan Anda.
3. Terlalu banyak koneksi di media sosial bisa
memicu stres
Ketika berbicara tentang media
sosial, prinsip “semakin banyak semakin meriah” mungkin bukan pemikiran yang
baik. Sebuah laporan dari University of Edinburgh Business School
menemukan bahwa teman Facebook yang lebih banyak berisiko meningkatkan
stres.
Para peneliti menemukan bahwa
memiliki banyak koneksi media sosial membuat orang khawatir akan menyinggung
orang lain.
Stres muncul ketika seseorang membandingkan
diri dengan orang lain, lalu mencoba menampilkan versi baru dari
diri mereka yang dapat diterima oleh semua kontak media sosialnya. Padahal,
versi ini bukanlah diri mereka sendiri.
4. Teman dekat bisa menambah kualitas hidup
Orang lanjut usia yang memiliki
teman dekat cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih lama. Hal ini
menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Flinder
Australia.
Setelah melakukan penelitian
pada 1.500 orang selama 10 tahun, para peneliti menemukan bahwa orang dengan
jaringan pertemanan yang besar hidup 22% lebih lama dari mereka yang tidak
banyak memiliki teman.
5. Teman bisa sangat memengaruhi pilihan
hidup
Sebuah studi tahun 2014 yang
diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menemukan bahwa teman sering
kali memberikan dukungan moral satu sama lain untuk melawan godaan.
Namun, teman juga biasanya
mendorong untuk melakukan “kesenangan.” Para peneliti menemukan bahwa ketika
menahan godaan, terkadang teman cenderung menjadi mitra dalam “kejahatan”
karena mereka ingin bersenang-senang bersama.
Source : Hellosehat