Keputusan yang Membuat Keluarga Hancur


Ting… ponselku berbunyi ada pesan masuk

“Nis, ini ayahmu kan?

Sedang mengetik…..

Itu adalah pesan Whatsap dari sahabatku Adila. Aku masih menunggu sambil penasaran apa yang dia ketik di pesan selanjutnya.

Ting

Dia mengirimkan sebuah photo bukan hanya satu tapi sampai dua puluh. Dan aku bergetar meilhat photo-photo tersebut. Itu… photo ayahku bersama wanita yang menggendong bayi dan wanita itu cukup sangat muda mungkin di atasku dua tahun.

Namaku Anisa aku seorang mahasiswa kedokteran semester akhir. Ayahku bernama Handoko seorang pembisnis restoran dan membuka cabang di berbagai kota.

Ayahku sangat cukup tampan dan gagah meski sekarang sudah mendekati usia kepala lima. Bukan hanya gagah tapi ayah yang seorang pembisnis memang selalu di dekati banyak wanita.

Ibuku bernama Karmila wanita cantik dan masih energik di usianya yang kini hampir 48 tahun. Dan dia hanya menjadi seorang ibu rumah tangga biasa.

Selama ini ibuku tidak menaruh curiga bahwa ayah memiliki wanita idaman lain.

Karena ayah selalu bersikap romantis terhadap ibu meski sering pergi ke luar kota. Dia selalu royal terhadap aku dan ibuku. Kasih sayangnya tidak pernah berkurang selalu memberikan apapun yang aku mau.

Dan dari kabar sahabatku aku mulai tahu dan membicarakannya dengan ibu. Terjadilah perang dunia antara ayah dan ibu. Ibu minta cerai karena tidak mau di madu.

Dan ternyata ayah sudah menikah tiga tahun yang lalu saat di kota Bandung. Dan kini telah memiliki bayi berusia satu tahun dan berjenis kelamin laki-laki itu adalah impian ayah sejak dulu.

Dan kini ayah lebih memilih perempuan itu di bandingkan aku dan ibuku. Terdengar kabar ayah mengalami kebangkrutan yang cukup parah sehingga menjual semua aset-asetnya termasuk rumah kami.

Keluarga kami menjadi hancur dan aku tak bisa melanjutkan pendidikanku karena tak ada lagi biaya. Ternyata beda istri beda rezeki