ASAL USUL SUKU BADUY

Sejarah
suku Baduy Dalam berasal dari Batara Cikal, yaitu salah satu dari tujuh dewa
yang diturunkan ke bumi. Batara Cikal sendiri memiliki peran untuk mengatur
keseimbangan yang ada di bumi. Versi tersebut mirip dengan cerita diturunkannya
Nabi Adam ke bumi. Suku Baduy pun percaya bahwa mereka adalah keturunan Nabi
Adam. Adapun para ahli sejarah memiliki pendapat sendiri berdasar pada temuan
prasasti sejarah, catatan para pelaut dari Portugis dan Tiongkok yang
dihubungkan dengan cerita rakyat tentang Tatar Sunda.
Pada
versi yang diungkap ahli sejarah, masyarakat baduy (kanekes) memiliki kaitan
dengan Kerajaan Pajajaran pada sekitar di abad ke-16 di mana kesultanan Banten
belum berdiri. Dengan wilayah yang strategis, Pangeran Pucuk memerintahkan
pasukan prajurit pilihan untuk menjaga kelestarian Gunung Kendeng-Sungai
Ciujung. Versi ketiga diungkap Van Tricht yang berkunjung ke Baduy di tahun
1982 yang tidak mengakui kedua pendapat diatas. Menurut Van Tricht, masyarakat
Baduy sudah ada sejak lama disana dan merupakan masyarakat asli dan sangat
ketat mempertahankan kebudayaan nenek moyang mereka. Pendapat Van tricht
sejalan dengan pendapat Danasasmita dan Djatisunda (1986:4-5) di mana menurut
dua ahli ini pada masa lalu ada seorang raja yang berkuasa di wilayah sekitar
Baduy bernama Rakeyan Darmasiska. Sang raja ini memerintahkan masyarakat Baduy
untuk memelihara Kabuyutan (tempat pemujaan nenek moyang) dan menjadikan
kawasan tersebut sebagai Mandala atau kawasan suci.
(FN)