10 Tips Menerapkan Program Pohon Literasi pada Ruang BK di Sekolah

oleh Nurul Hikmah, S.Pd
Layanan bimbingan dan konseling memiliki
aspek layanan belajar. Kami memilih metode
dalam memberikan layanan belajar pada peserta didik salah satunya dengan membuat pojok literasi,
bibliokonseling dan pohon literasi yang dapat dengan mudah dapat dilaksanakan
pada lingkungan sekolah masing-masing.
Kami guru BK telah menjalankan program
pojok baca dan pohon literasi pada SMP Negeri 11 Kota Bima sejak April 2019
hingga sekarang.
Berikut sepuluh tips menerapkan program
pohon literasi pada ruang BK di sekolah.
Pertama, menyusun rencana kegiatan. Kedua, Mengumpulkan buku-buku yang
edukatif baik fiksi maupun non fiksi, yang sesuai dengan umur peserta didik. Buku-buku
yang sediakan minimal oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) telah membaca
isinya atau membaca daftar isi dari buku tersebut, guru BK paham maksud dari
isi buku. Ketiga, mendesain pohon literasi pada dinding ruangan bimbingan
dan konseling.
Keempat, sosialisasi program pohon literasi dan ada hadiah
menarik bagi peserta didik telah membaca minimal 10 buku untuk setiap semester. Kelima, guru BK memberikan layanan yang
nyaman serta berdiskusi pada peserta didik agar peserta didik benar-benar
membaca buku dan menulis kesimpulan serta menempelkan pada pohon literasi.
Keenam, menyediakan buku khusus
admintrasi peminjaman buku dan kertas kecil berwarna-warni untuk menulis
kesimpulan dari isi buku menurut peserta didik.
Ketujuh, konsisten menjalankan program pohon literasi berapapun yang ingin ikut
membaca buku serta selalu menambah koleksi buku terutama yang paling menarik
bagi peserta didik.
Kedelapan, selalu mengingatkan untuk menjaga dan merawat buku karena untuk
pentingan bersama.
Kesembilan, menyediakan hadiah bagi yang rajin membaca buku sebagai bentuk penuhi
janji dan apresiasi terharap perkembangan membaca buku.
Kesepuluh, mendokumentasikan kegiatan
sebagai bukti penyelenggaran layanan BK.