Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini sedang
menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah lingkungan
yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam,
perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam,
serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa
besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi
sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum
dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Para ahli menyimpulkan
bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak
memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak
berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia
saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Penerapan konsep
pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan. Kesulitan
penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan
hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga
diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi
manusia.
Pada tahun 2005 – 2006
tercatat, telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana
letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana longsor
dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan
kondisi alam.
Bencana alam lain yang
menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang
dilakukan tanpa memperhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di
Jakarta pada Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang
mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama banjir di Jakarta
ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan
air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan
tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya, debit air
hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di
atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun tidak mungkin
mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari
solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.