budidaya Lele
Budi daya ikan lele mungkin bisa menjadi
salah satu alternatif pilihan jika ingin menjalankan sebuah bisnis. Sebab, banyak
keuntungan yang bisa didapatkan dari budi daya ikan lele. Hal ini karena ikan
lele merupakan jenis ikan yang mampu untuk hidup dengan kondisi lingkungan
kolam yang padat. Selain itu, pakan yang diberikan kepada ikan lele bisa
berdampak cepat pada kondisi tubuh lele, sehingga cepat besar. Meskipun
terlihat mudah, penting untuk mengetahui bagaimana cara budi daya ikan lele
yang benar. Sebab, ikan lele merupakan jenis ikan yang cukup unik. Ikan lele merupakan
jenis ikan nokturnal.
Selain itu, ikan lele juga memiliki sifat
kanibal, alias bisa memakan ikan sejenisnya. Hal ini tidak mengherankan, sebab
ikan lele merupakan ikan berjenis karnivora. Itulah mengapa jika salah cara
budi daya ikan lele bisa menyebabkan kegagalan dan tidak menuai hasil yang diharapkan.
Langkah-langkah memulai budidaya ikan lele
1.
Persiapkan kolam ternak
Berbeda dengan memiliki kolam ikan hias
yang biasanya hanya ada satu di rumah, kita
perlu mempersiapkan beberapa kolam ternak sebelum mulai melakukan aktivitas
budidaya ikan lele. Jumlah kolam ini dibutuhkan untuk memisahkan benih, ikan
lele yang sedang berkembang, dan ikan lele siap panen agar bisnis budidaya ikan
lele bisa berjalan secara optimal.
Untuk membuatnya, Anda tidak perlu
membutuhkan kolam yang cukup besar di awal. Selain itu, Anda juga tidak
membutuhkan bahan material pembuatan yang lengkap. Anda bisa membuat kolam
ternak budidaya lele menggunakan terpal dengan besaran volume yang dapat
disesuaikan dengan kondisi halaman rumah. Anda juga perlu memerhatikan kondisi
air kolam ternak ikan lele. Pastikan air kolam tersebut selalu terjaga suhunya
sekitar 20 hingga 28 derajat celsius. Ikan lele mempunyai kelemahan terhadap
suhu yang cukup tinggi, Jika lalai, bisa-bisa Anda bisa rugi di awal karena
banyak ikan lele yang tidak bisa diternak. Selain itu, kondisi air disarankan
berada dalam kondisi keruh yang berasal dari lumut. Untuk menjaga tingkat
kebersihan air dan suhu, Anda bisa tambahkan eceng tanaman eceng gondok untuk
diletakkan di setiap kolam ternak budidaya ikan lele yang Anda miliki.
2.
Memahami jenis induk yang tepat
Setelah berhasil membuat kolam ternak
budidaya ikan lele, tahap selanjutnya adalah mulai menemukan jenis induk yang
tepat. Pemahaman akan jenis induk yang ideal akan memudahkan proses panen budidaya
ikan lele sehingga menghasilkan kualitas ikan lele yang baik. Dalam memilih jenis
induk ikan lele yang tepat. Untuk ikan lele jantan, pastikan menemukan
karakteristik fisik dengan bentuk tubuh yang ramping, tulang kepala berbentuk
pipih, berwarna gelap, serta menunjukkan pergerakan aktif dan lincah di dalam
kolam. Sedangkan untuk ikan lele betina, bisa memilih berdasarkan bentuk fisik
perut yang lebih besar daripada punggung dan juga tidak terlalu gesit saat di
dalam air.
3.
Pelajari tentang perilaku ikan lele
Salah satu aspek penting dalam melakukan
budidaya ikan lele adalah memahami perilakunya saat tiba waktunya untuk berkembang
biak. Untuk hal ini, bisa memerhatikan tanda-tanda dari induk ikan lele. Bagian
tubuh tertentu pada ikan lele jantan biasanya akan memunculkan warna merah,
sedangkan untuk betina akan memunculkan warna yang menguning. Mulailah untuk
memisahkan ikan lele ke dalam kolam lainnya saat waktunya berkembang biak.
Tunggulah beberapa hari, setelah proses tersebut selesai, mulailah memisahkan
benih ikan lele ke kolam lainnya dari keberadaan kedua induk tersebut.
4.
Cara memindahkan benih lele yang baik
Setelah proses pengembang biakan selesai,
langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah mulai untuk memisahkan benih
dari keberadaan induknya. Namun, jangan buru-buru untuk memindahkannya ke dalam
kolam yang telah dipersiapkan. Anda perlu memindahkan benih hasil budidaya ikan
lele tersebut ke dalam sebuah ember yang sudah berisi air kolam. Hal ini perlu
dilakukan agar benih bisa beradaptasi dengan kondisi air kolam yang baru.
Disarankan untuk memindahkan benih ikan lele pada malam hari atau pagi hari, di
saat temperatur udara luar tidak terlalu panas. Selain itu tunggu kembali
selama 24 jam untuk melihat perkembangan benih di dalam kolam.
5.
Merawat ikan lele
Ketika benih tersebut sudah mulai
berkembang dan menjadi anak ikan lele, kali ini Anda perlu menyiapkan waktu dan
tingkat kesabaran yang lebih. Pasalnya ketekunan dalam melakukan budidaya ikan
lele diperlukan agar menghadirkan hasil ternak yang baik dan berkualitas. Dalam
merawat ikan lele, Anda perlu memerhatikan kebersihan kolam. Perlu diingat
bahwa kondisi kolam yang keruh itu diperoleh karena hadirnya lumut. Jika kolam
ternak keruh selain akibat dari kehadiran lumut, perlu mulai membersihkannya
secara menyeluruh. Bersihkan sisa-sisa
pakan yang tidak habis dikonsumsi oleh ikan lele, karena jika tidak besar
kemungkinan sisa makanan yang mengendap tersebut menimbulkan penyakit pada
ternak ikan lele. Pastikan juga memberikan pakan sehari tiga kali. Untuk
porsinya bisa disesuaikan dengan jumlah ternak yang ada.
6.
Ketahui waktu panen
Setelah berhasil melewati tahapan-tahapan
yang cukup memakan waktu dan tenaga, sudah saatnya Anda mulai melakukan panen
dalam aktivitas budidaya ikan lele yang dijalani. Untuk mengetahui waktu panen,
bisa memulai dengan memerhatikan perkembangan fisik hasil ternak budidaya ikan
lele. Secara fisik, ikan lele yang siap ternak biasanya memiliki panjang tubuh
mulai dari 7 hingga 12 sentimeter. Selain itu, warna air kolam juga akan mulai
berubah kemerahan. Dalam masa panen ini, Anda harus sigap memisahkan ternak
ikan lele ke kolam atau wadah lainnya untuk segera didistribusikan.
Selanjutnya, kolam ternak tersebut bisa diisi kembali dengan hasil benih baru. (FN)