Lenticular Cloud
Awan tentu sering kita lihat di langit yang kadang berwana putih bersih atau abu-abu gelap.
Selain memiliki warna yang bisa berubah, awan juga bisa terlihat mirip beberapa jenis benda.
Bahkan ada awan yang memiliki bentuk menarik yang dikenal dengan nama awan lenticular.
Dalam bahas Inggris awan ini disebut dengan nama lenticular clouds
Jenis awan ini merupakan fenomena alam yang terbentuk di atas pegunungan dengan bentuk yang unik dan menakjubkan.
Awan lenticular memang akan terlihat seperti awan biasa pada saat dilihat sekilas.Tapi awan ini memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dari jenis awan lainnya.
Jenis awan ini terbentuk dari angin yang bergerak melintasi pegunungan.
Karena itu, awan ini bisa terlihat di berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Bagaimana Terbentuknya Awan Lenticular?
Awan lenticular terbentuk karena angin yang bertiup melintasi pegunungan.
Ketika angin yang lembut dan hangat dari lembah bertemu dengan angin yang dingin dan kering dari puncak gunung, angin tersebut mengalami peningkatan kecepatan yang tajam.
Hingga angin tersebut terbentur di sekitar puncak gunung.
Hal ini menyebabkan awan lenticular terbentuk di atas puncak gunung, yang dikenal sebagai pusat terbentuknya awan lenticular.
Bentuk Awan Lenticular
Jenis awan ini bisa muncul dengan beberapa bentuk berbeda.
Bentuk awan lenticular biasanya berbentuk seperti piringan atau lensa, dengan sisi yang datar dan tepian yang tajam.
Beberapa awan lenticular dapat terlihat seperti gunung atau kerucut yang mengarah ke atas.
Selain itu, awan ini juga bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi cuaca dan intensitas angin.
Awan lenticular biasanya memiliki warna putih atau abu-abu.
Tapi terkadang juga terlihat berwarna oranye atau merah saat terkena cahaya matahari pada pagi atau sore hari.
Awan ini juga memiliki hal unik lain, yaitu kemampuannya bertahan di tempat yang sama.
Bahkan posisi awan ini tidak berubah selama berjam-jam bahkan hari.
Posisi awan itu tidak akan berubah meskipun angin terus bertiup di sekitarnya.
Ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang khas di daerah pegunungan.
Di wilayah pegunungan angin seringkali berputar-putar di sekitar puncak gunung dan membentuk turbulensi udara.
Hal ini menyebabkan awan lenticular terjebak dalam daerah turbulensi dan tetap berada di tempat yang sama.
Awan lenticular sering dianggap sebagai indikator cuaca buruk.
Hal ini bahkan sudah menjadi tanda yang dikenal secara turun temurun.
Anggapan ini muncul karena terbentuknya awan lenticular biasanya terjadi sebelum terjadinya badai atau hujan lebat.
Namun, awan lenticular sendiri tidak selalu menandakan cuaca buruk.
Tidak jarang juga awan ini dapat terlihat saat langit sedang cerah.
Hal ini tergantung pada kondisi cuaca dan keadaan angin di daerah pegunungan.
Munculnya awan lenticular ini bisa jadi pemandangan indah yang tidak bisa teman-teman temukan setiap hari.
Karena itu, banyak fotografer yang selalu berusaha mengabadikan momen munculnya awan tersebut di atas gunung.
Nah, itu penjelasan tentang awan lenticular yang terlihat indah meski sering disebut sebagai pertanda adanya bencana.
By.Rizz