Bioluminescence
Pernahkah kamu melihat air laut bercahaya padahal tidak ada lampu atau penerangan apa pun. Hal tersebut adalah fenomena biokimia yang disebut dengan bioluminesensi atau lebih dikenal dengan bioluminescence.
pa yang dimaksud dengan bioluminescence dan apa yang menyebabkannya? Berikut adalah penjelasannya!
Pengertian bioluminesensi
Biolumenesensi adalah fenomena terpancarnya cahaya dari tubuh makhluk hidup. Di mana makhluk hidup dapat memancarkan cahaya baik sementara ataupun secara terus-menerus dari tubuhnya.
Cahaya yang dipancarkan dapat berupa cahaya berwarna kuning, oranye, biru, ungu, ataupun hijau.
Pada zaman dahulu, tersebar mitos di antara para pelaut kuno tentang laut yang gelap gulita tiba-tiba menjadi bercahaya.
Para pelaut kuno beranggapan bahwa laut yang bercahaya adalah tanda dari keberadaan nsekor naga atau dewa. Namun ternyata, peristiwa laut yang bercahaya adalah fenomena bioluminesensi yang terjadi karena organisme laut.
Penyebab bioluminesensi
Fenomena diproduksinya cahaya dalam tubuh makhluk hidup atau bioluminesensi disebabkan oleh reaksi kimia.
Dilansir dari ReefCause Conservation, bioluminesensi terjadi karena adanya dua bahan kimia berupa senyawa organik luciferin dan enzim luciferase.
Di mana jika luciferin bereaksi dengan oksigen, maka cahaya tampak akan dipancarkan.
Namun, tidak semua reaksi bioluminesensi melibatkan enzim luciferase. Dilansir dari National Geographic, beberapa reaksi bioluminesensi melibatkan ion reaksi yang disebut sebagai fotoprotein.
Reaksi antara luciferin, oksigen, dan fetoprotein untuk menghasilkan cahaya biasanya dikatalis oleh ion kalsium.
Reaksi bioluminesensi menghasilkan cahaya dingin. Cahaya dingin adalah cahaya hampir tidak menghasilkan radiasi termal atau jenis panas apapun.
Artinya, cahaya yang dihasilkan bioluminesensi cenderung dingin dan hanya sedikit menghasilkan energi panas.
Contoh bioluminesensi
Bioluminesensi sebagian terjadi pada organisme laut (tidak terjadi pada organisme air tawar, namun ada juga yang terjadi pada organisme darat. Berikut adalah contoh bioluminesensi!
Kunang-kunang yang bersinar
Contoh bioluminesensi adalah kunang-kunang yang bersinar. Dilansir dari Scientific American, cahaya kunang-kunang dihasilkan oleh reaksi kimia antara kalsium adenosine trifosfat (ATP), luciferin, dan luciferase.
Adapun, para ilmuan memperkirakan bioluminesensi pada kunang-kunang dikatalis oleh gas oksida nitrat. Kunang-kunang menghasilkan cahaya untuk menarik lawan jenis.
Laut yang bercahaya
Permukaa laut dapat bercahaya, membentuk suatu fenomena unik yang indah. Laut yang bercahaya adalah fenomena bioluminesensi yang dihasilkan oleh organisme bioluminesensi seperti kumpulan bakteri bioluminesensi, fitoplankton, dan juga alga.
Ketika ada kapal atau hewan yang melewati kumpulan organisme tersebut, organisme akan merasa terganggu.
Organisme yang merasa terancam tersebut akan bereaksi dan menghasilkan cahaya. Cahaya tersebut akan menarik predator besar dan mengusir predator kecil yang memakan organisme bioluminesensi tersebut.
Teripang yang bercahaya
Contoh bioluminesensi juga terjadi pada teripang. Teripang yang terpotong karena terserang predator, membuat potongan tubuhnya bercahaya.
Sehingga, predator akan terfokus pada cahaya tersebut dan teripang dapat melarikan diri. Teripang kemudian dapat beregenerasi setelah diserang oleh predator.
By.Rizz