MARI MENGENAL TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK


Tahapan perkembangan anak terjadi secara bertahap, dengan mayoritas anak mencapai titik perkembangan tertentu pada saat mereka mencapai usia tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa tiap anak bertumbuh dan berkembang secara berbeda.

Mereka memiliki kecepatannya sendiri. Dengan memahami hal ini, orang tua bisa membantu anak mencapai potensi optimal mereka dengan baik. Berikut lima tahap perkembangan anak:

1.     Bayi Baru Lahir

Selama bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir menunjukkan respons otomatis terhadap rangsangan eksternal. Dengan kata lain, bayi yang berusia 0-3 bulan akan mengarahkan kepalanya ke arah tangan ibu saat ibu membelai pipinya atau memegang jari ibu saat ibu meletakkannya di tangannya.

Bayi baru lahir juga dapat melihat objek jarak dekat, mengenali bau tertentu, tersenyum atau menangis untuk menunjukkan kebutuhannya, dan menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Pada awal kehidupan bayi, tanda-tanda cacat perkembangan, seperti spina bifida, kelainan genetik, dan sindrom alkohol janin bisa terlihat.

2.     Bayi

Bayi mengembangkan kemampuan baru dengan cepat di tahun pertama kehidupan. Pada usia 3-6 bulan, bayi dapat mengontrol gerakan kepalanya dan menyatukan kedua tangannya.

Pada usia 6-9 bulan, seorang bayi dapat duduk tanpa penyangga, mengoceh, dan menanggapi namanya. Antara usia sembilan dan dua belas bulan, bayi dapat mengambil benda, merangkak, dan bahkan berdiri dengan penyangga. Perkembangan yang lambat pada bayi mungkin bisa menjadi pertanda sindrom Down dan cacat perkembangan lainnya.

 

3.         Balita

Ketika anak mencapai usia antara satu dan tiga tahun, bayi belajar berjalan tanpa bantuan, menaiki tangga, dan melompat di tempat. Mereka dapat memegang krayon, menggambar lingkaran, menumpuk satu balok di atas yang lain, menggunakan kalimat pendek, dan bahkan mengikuti instruksi sederhana.

 

Centers for Disease Control and Prevention  (CDC) merekomendasikan skrining autisme pada usia 18 hingga 24 bulan, atau kapan pun orang tua atau dokter memiliki kekhawatiran.

 

4.         Usia Prasekolah

Antara usia tiga dan lima tahun, anak-anak menyempurnakan keterampilan motorik mereka. Mereka dapat melempar bola dengan tangan, melompat, berdiri dengan satu kaki selama sepuluh detik atau lebih, berpakaian sendiri, dan menggambar seseorang dengan fitur.

Nah, tanda-tanda cacat perkembangan, seperti kelumpuhan otak, mungkin muncul selama tahap perkembangan ini.   

 

5.         Usia Sekolah

Anak usia sekolah adalah usia 6-12 tahun. Mereka mampu, percaya diri, mandiri dan bertanggung jawab. Hubungan teman sebaya, khususnya hubungan dengan teman sesama jenis, penting bagi anak usia sekolah. Untuk penjelasan lebih lengkap, ibu bisa baca Ketahui Pengaruh Lingkungan bagi Perkembangan Anak.

 

Sedangkan anak usia sekolah yang lebih tua mulai mengembangkan karakteristik seksual. Tanda-tanda ADHD, seperti kesulitan untuk tetap fokus dan mudah teralihkan, dapat muncul pada anak usia sekolah.

(FN)